Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog PLTP ANTARA

16 Feb 2015

Mengenal Tes Berbasis Komputer (Computer based Test/CBT)

Saat Ujian Sekolah

Tes lekat dihubungkan dengan cara pengukuran  terhadap penguasaan materi tertentu. Hasil dari tes salah satunya digunakan untuk membuat keputusan sekolah atau guru terhadap muridnya. Hasil tes dianggap sebagai bukti yang valid dari individu, yang dapat digunakan misalnya untuk kenaikan kelas, promosi jabatan, dan kelulusan. Sebelum adanya tes berbasis komputer, biasanya tes dilakukan secara tertulis dalam kertas (paper based test), tetapi seiring dengan perkembangan teknologi informasi tes tertulis mulai bergeser digantikan dengan tes berbasis komputer bahkan internet. 

Ada empat bentuk model tes berbasis komputer dan internet yang dikembangkan oleh ITC, yaitu :
1. Terbuka (Open Mode) 
Tes dengan model terbuka seperti ini, dapat diikuti siapapun dan tanpa pengawasan siapapun, contohnya tes yang dapat diakses secara terbuka di internet. Peserta tes tidak perlu melakukan registrasi peserta.
2. Terkontrol (Controlled Mode) 
Tes dengan model seperti ini, sama dengan tes dengan model terbuka yaitu tanpa pengawasan siapapun, tetapi peserta tes hanya yang sudah terdaftar, dengan cara memasukkan username dan password.
3. Supervised Mode 
Pada model ini terdapat supervisor yang mengidentifikasi peserta tes untuk diotentikasi dan memvalidasi kondisi pengambilan tes. Untuk tes di internet mode ini menuntut administrator tes untuk meloginkan peserta dan mengkonfirmasi bahwa tes telah diselesaikan dengan benar pada akhir tes. 
4. Managed Mode
Pada model ini biasanya tes dilaksanakan secara  terpusat. Organisasi yang mengatur proses tes dapat mendefinisikan dan meyakinkan  unjuk kerja dan spesifikasi peralatan di pusat tes. Mereka juga melatih kemampuan pegawai/staff  untuk mengontrol jalannya tes. 

Bagaimanakah Penerapan Computer-Based Test?
Pada dasarnya pelaksanaan Computer-Based Test sama halnya dengan proses pembelajaran menggunakan komputer. Computer Based Test atau tes berbasis komputer dapat dilaksankan dalam laboratorium komputer  yang telah terkoneksi dengan jaringan dan sistemnya. Dalam pelaksanaan tes berbasis komputer (CBT) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : ke-ontetikan peserta test, bank soal, sistem Computer-based test itu sendiri.
Proses otentikasi dalam tes berbasis komputer (CBT), merupakan hal yang sangat penting, untuk menentukan siapa saja yang bisa mengikuti tes. Biasanya dalam proses ini, peserta tes akan diberikan sebuah username dan password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta dapat masuk dan mengikuti tes.
Ketersediaan soal dalam jumlah yang cukup banyak menjadi syarat selanjutnya dalam tes berbasis komputer (CBT). Dari jumlah soal yang cukup banyak memungkinkan pemilihan soal secara random sehingga antar peserta tes akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kerjasama antara peserta test.
Sistem Computer-Based Test yang telah melalui uji kelayakan sangat diperlukan, mengingat pada umumnya tes berbasis komputer dilaksanakan dalam waktu yang sama. Sehingga dibutuhkan software dan hardware yang mendukung, istilah dalam teknologi informasi yaitu client-server. Di mana komputer peserta tes (client) terhubung dengan sistem tes berbasis komputer melalui komputer server. Dalam hal ini jumlah client jauh lebih banyak dari jumlah server, untuk itulah dibutuhkan sistem tes berbasis komputer yang layak pakai.
Kerugian dan Keuntungan Computer-Based Test.
Ada banyak keuntungan melakukan tes melalui komputer, diantaranya : mengijinkan melakukan tes di saat yang tepat bagi peserta, mengurangi waktu untuk pekerjaan penilaian tes dan membuat laporan tertulis, menghilangkan pekerjaan logistik seperti mendistribusikan, menyimpan dan tes menggunakan kertas, peserta tes dapat langsung mengetahui hasi tes. Sedangkan kerugiaannya yaitu, adanya ketergantungan dengan peralatan seperti komputer, membutuhkan lab komputer yang memadai (secara hardware dan software serta jumlah), jika sistem Computer-Based Test bermasalah pelaksanaan tes berbasis komputer akan tertunda, membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan komputer bagi peserta tes.
Setelah mempelajari tentang Computer Based Test atau Tes Berbasis Komputer ini, kita musti tahu, bahwa apa yang saya tulis ini sebanarnya ada kaitannya dengan kebijakan Kemendikbud yang baru-baru ini mulai diterapkan di beberapa sekolah, yaitu Ujian Nasional dengan sistem Computer Based Test ini.
Dilansir dari sebuah berita online, menurut Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud Nizam, ujian secara online itu diberi nama computer based test (CBT). Program ujian online tersebut sudah digagas beberapa tahun terakhir. Terlepas dari rencana Kemendikbud terkini yang akan mengubah nama unas menjadi evaluasi nasional (enas), tes secara online itu akan tetap dijalankan.
Nizam menyatakan, SMK yang bakal ditunjuk untuk menyelenggarakan unas online adalah semua SMK pembina atau SMK unggulan. Sebagaimana diketahui, Kemendikbud telah mengeluarkan standar khusus untuk menetapkan sebuah SMK masuk kategori pembina. Menurut Nizam, banyak keunggulan pelaksanaan unas online. Antara lain, menghemat anggaran untuk pengadaan kertas ujian dan penggandaannya. Kemudian, unas online bisa menekan potensi kebocoran soal ujian serta mengoptimalkan pemanfaatan IT di dunia pendidikan.
Saat ini, siswa umumnya sudah tidak asing dengan perangkat komputer. Karena itu, Kemendikbud memperkirakan tidak ada kendala teknis dalam penerapan unas online. Meski demikian, ujian secara online tersebut belum bisa diterapkan untuk semua siswa. Karena itu, Kemendikbud masih akan membuka lelang pengadaan logistik Unas 2015. Sebab, siswa yang tidak menjadi sasaranpiloting ujian secara online tetap mengerjakan soal ujian berbasis kertas. Nizam memperkirakan, anggaran Unas 2015 lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, sebagian peserta tidak menggunakan kertas ujian lagi.

Nah, yang menjadi pertanyaan saya. Bagaimana dengan daerah yang jauh dari jangkauan internet. Apakah upaya yang akan di lakukan oleh pemerintah dalam mengatasi hal ini? semoga artikel ini mendapatkan kelanjutannya. Sabar ya pembaca. (Vivi Afri Oviani)

0 komentar:

Posting Komentar